Menantu perempuan

 

Agak sulit untuk dijabarkan dan dimaknai artinya. Dengan segala keterbatasannya berusaha menjadi yang diinginkan pasangannya termasuk keluarga. Apalagi jika belum memiliki tempat tinggal sendiri dan harus ikut tinggal dirumah keluarga lelaki, seorang menantu perempuan akan berubah menjadi orang lain, dia tidak akan bisa menjadi dirinya sendiri. Dia selalu berusaha menjadi yang baik untuk keluarga barunya tanpa memikirkan dirinya sendiri. Bahkan banyak pula yg menggadaikan perasaannya demi menjaga perasaan keluarga barunya. Sampai tak habis pikir, terkadang mental pun dipertaruhkan. Dia mati matian menjaga lisannya agak tidak menyakiti orang lain, tapi orang lain dengan tidak berperasaan merusak mentalnya dengan lisan mereka.

Taukah kalian? Menantu perempuan juga memiliki perasaan. Terkadang bukan orang lain yang menjadi sumber kesedihannya, tapi malah orang terdekatnya. Bisa kalian banyangkan jika menjadi Dia(menantu perempuan). Dia bersikap baik pun terkadang masih saja disalahkan, apalagi jika dia bersikap semaunya. Hey, Dia juga tau batasan,tau tanggung jawab,tau mana yang baik dan mana yang tidak. Jadi jangan selalu meremehkan dia (Menantu perempuan). Apalagi jika dia tidak bekerja yang menghasilkan uang dan hanya mengandalkan nafkah dari suaminya. Lebih-lebih tidak akan dihargai. Tidak kah pernah mereka pikir bahwa dia meninggalkan kehidupan sebelumnya demi mengabdi dengan keluarga barunya. Lantas dimana rasa mereka yang tau akan hal itu, tapi seperti tidak perduli. Lantas apa yang harus dia lakukan. Berusaha tetap diam dan menerima setiap perlakuan? Mungkin itu memang yang terbaik.

Hay kamu(menantu perempuan) kamu juga berhak bahagia, kamu berhak jadi dirimu sendiri, jangan menjadi orang lain hanya untuk bisa diterima dikeluarga barumu. Jika apa yg mereka ucapkan menyakiti hatimu, coba untuk tetap memaafkan mereka, jika kamu disalahkan untuk hal yang tidak pernah kamu lakukan, kamu berhak melakukan pembelaan tentu saja dengan kalimat yang sopan. Bahkan kamu memang harus meluruskan yang salah, sekalipun kamu tetap salah bagi mereka. Setidaknya kamu sudah berusaha untuk memberikan penjelasan. Soal didengar atau diterima itu belakangan. Karna tidak semua (menantu perempuan) berani untuk menjawab, karna masih banyak yang lebih memilih diam dari pada memberikan alasan. Tetap semangat buat kalian (menantu perempuan) yang berani untuk berpendapat. Jangan takut jika kalian benar. Lakukan apa yang menurut kalian baik, tapi tetap ingat adab kesopanan.

Maaf, tulisan ini saya buat tidak untuk membela (menantu perempuan) ataupun menyudutkan pihak keluarga lelaki. Ini saya buat hanya untuk para pembaca agar lebih bijak dalam berkata dan bertindak. Pikirkan lagi sebelum itu terjadi, karna kita mahluk sosial mahluk yang hidup saling berdampingan dan membutuhkan pertolongan. Coba pahami kejadian dari setiap sudut pandang. Jangan hanya melihat dari sudut menantu ataupun mertua(ipar). Karna sekarang orang ketiga itu bukan hanya "pelakor" Tapi juga dari "pihak keluarga" Atau nama lainnya "mertua, ipar ataupun orang tua ".tetap jaga hati kalian, jaga mental kalian, jaga kewarasan kalian. Kalian berhak menolak jika hati kalian tidak berkehendak. Jangan hanya mementingkan perasaan orang lain dengan alasan rasa " Ngak enakan".

Hay kalian para Menantu, Mertua dan ipar, lebih indah jika hidup saling berdampingan dan saling menjaga lisan. Saling menyayangi lah selayaknya saudara.

0 Response to "Menantu perempuan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Feed 1

Feed 2